Di hari yang panas itu, kami memutuskan untuk jadi turis lokal kota Jakarta. Biar gak cuma wacana melulu kalau mau lihat-lihat kota tua. Awalnya mau ikut bis city tour tapi karena kurang persiapan alias males googling, akhirnya tujuan utama hanya ke kota tua.
Dari daerah Ciputat naik bis transjabodetabek (gantinya bis APTB yang sudah dihapus) yang hanya sampai halte Blok M. Karena bis ini masih pakai bahan bakar solar, padahal di jalan Sudirman dan Thamrin sedang diadakan Car Free Day (gue pernah nyobain lho). Hanya bis yang berbahan bakar gas yang boleh lewat. Alhasil kami transit di Halte Blok M.
Ternyata si transjabodetabek ini mau masuk ke terminal musti muter-muter dulu. Mana macet pula. Mau protes juga gimana.. kan gak mungkin loncat dari bis cuma gara-gara gak sabar. Alhamdulillah menunggu bis transjakarta gak terlalu lama.
Perjalanan berlanjut sampai halte Kota. Kami melewati jalan bawah tanah untuk menyebrang. Buat yang belum pernah lewat sini, tempatnya ramai kok. Tapi gak tahu yaa kalau malam hari. Jalurnya dihias daun-daun plastik gitu, bisa buat spot foto-foto. Ada banyak pedagang juga. Sayang gue gak ambil gambar pemandangannya. Kami beli roti buat ganjel perut yang mulai kukuruyuk. Lalu kami keluar menuju arah Museum Bank Indonesia.