Saya tahu ini telat diucapkan. Apalagi menyatakan hanya lewat media sosial, yang seharusnya dilayangkan dalam doa setiap sholat. Tapi jauh sebelum tulisan ini dibuat, saya tahu saya sudah mengagumi kedua orang tua saya, bahkan secara tidak sadar.
Dengan segala perbuatan mereka yang pernah membuat saya menangis dan sakit hati, tapi yang jauh lebih menyakitkan adalah tidak sempatnya saya untuk membuat mereka merasakan buah dari kerja keras mereka selama ini. Apakah sekarang ini saya termasuk orang yang berhasil? Saya rasa belum.
Tapi saya tahu bahwa saya adalah orang yang beruntung. Seperti doktrin kebanyakan orang Jawa, apa aja dibuat untung. Misalnya, sudah yatim piatu, untung masih punya rumah dari orang tua. Continue reading “Very Long Heart Story”