Sebagai orang yang sukanya baca (walau kadang bosen juga) gue menyatakan bahwa bahagia sekali bisa membaca novel baru. Cerita yang ditulis orang yg berbeda, mempunyai gaya penulisan yg berbeda juga. Penyegaran lah istilahnya. Gak selamanya cocok lho dengan tulisan orang.
Gue dulu pernah beli novel Stephen King, judulnya.. emmh..gue lupa. Intinya kata orang sih bagus, pas gue baca eh membosankan. Bener-bener bikin ngantuk dan gak semangat baca sampe akhir cerita.
Novel terbaik menurut gue adalah, novel yang bisa membuat gue bertahan membacanya sepanjang waktu sampai tamat. Salah satu favorite gue adalah Sidney Shaldon, Sandra Brown, dan lain-lain. Tapi gue gak terlalu fanatik sama nama penulis, atau penerbit, atau cover buku. Sekali bagus, tetaplah bagus.
Gue bukan orang yang rajin beli buku. Belinya pas ada budgetnya doang. Hehehe.. Itu pun yang dibeli macam novel bestseller. Sori, ini yang nulis bukan orang pinter literatur. Cuma penikmat seadanya..
Wawasan. Kayaknya itu deh yang bikin sekelompok orang demen baca-baca. Ga harus buku yaa. Bisa yang elektronik-elektronik gitu. Kindle fire aja bisa laku banget, berarti banyak juga yg baca pake media elektronik.
Pernah baca, begini.. Pengetahuan tanpa praktek kayak burung dalam sangkar.
Yayaayaaa
Gue merasa tersindir.
Currently reading : c’est la vie by fanny hartanti
Posted from WordPress for Android
3 thoughts on “Daripada Melamun yang Nggak-Nggak, Tul?”